Jumat, 04 Mei 2012

IBD BAB XI


MANUSIA DAN HARAPAN

Harapan adalah sesuatu yang diharapkan oleh seseorang berupa keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Dan merupakan satu-satunya alasan seseorang untuk tetap bertahan hidup. Bahkan seseorang yang ingin meninggal pun, memberikan harapannya kepada orang terdekatnya, agar keinginannya tercapai.

MENGAPA MANUSIA PERLU HARAPAN ?
Karena manusia hidup pasti mempunyai keinginan yang kuat untuk mencapai suatu tujuannya, bukan hanya manusia yang hidup bahkan orang yang meninggal mempunyai harapan. Semua harapan bukan hanya tentang masa sekarang, namun juga tentang masa depan yang lebih baik.

Harapan berkaitan dengan doa, dimana doa adalah harapan seseorang kepada Tuhan YME agar keinginannya terkabul. Seperti doa orang tua terhadap anaknya. Mereka berdoa kelak anaknya akan seperti dirinya bahkan jauh lebih baik darinya. Doa sangat erat berhubungan dengan kepercayaan, seseorang yang percaya harapannya terkabul, harus berusaha dan berdoa secara tulus. Keyakinan yang kuat, focus pada tujuannya, dan berdoa kepada-Nya semoga bisa tercapai segala harapannya. Perbuatan baik, berpikiran baik, pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik. Harapan yang baik ketika semua orang bisa berbahagia dan menemukan,mewujudkan harapannya.


IBD BAB X


MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Sebagian besar dari manusia, bahkan hampir semuanya mengalami kegelisahan. Kegelisahan adalah rasa yang tidak nyaman akan keadaan dirinya, terhadap orang lain pada saat ini, maupun nanti. Bahkan kegelisahan juga dapat ditimbulkan dari masa lalu, dimana seseorang menyadari akan kesalahan di masa lalunya dan belum bisa melepaskannya.

Penyebab gelisah dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu:
1. Rasa gelisah yang disebabkan diri sendiri, contohnya :
· Dalam hal ini, seseorang yang merasa gelisah bisa disebabkan atas kesalahan di masa lalu.
· Seseorang yang resah akan masa depannya.
2. Rasa gelisah yang disebabkan orang lain, contohnya :
· Seorang ayah yang gelisah ketika keluarganya membutuhkan uang dan ia belum mendapatkan gaji. · Tentang suatu hal yang sudah seharusnya ia dapatkan (hak).
Usaha yang perlu dilakukan untuk mengatasi bahkan menghilangkan kegelisahan adalah dengan menyadari segala perbuatan dan akibat yang telah dilakukannya. Semuanya harus diterima dengan hati yang lapang. Berdoa kepada Tuhan YME agar diberikan jalan yang terbaik.

Beberapa kegelisahan, di antaranya berkaitan dengan keterasingan seperti seorang pegawai yang berasal dari Sumatera dan bekerja di daerah Jawa, perbedaan bahasa yang mencolok dapat menghambat komunikasi dan menyebabkan keterasingan bagi seseorang minoritas di antara kaum mayoritas.


Ketika seseorang sudah merasa terasing, pasti akan mengalami kesepian dimana tidak ada teman yang bisa diajak untuk bercerita. Sedangkan manusia butuh akan teman. Rasa kesepian tersebut bisa membuat seseorang dalam ketidakpastian, rasa yang berlarut-larut tersebut sangatlah tidak baik. Untuk mengatasinya adalah dengan berusaha memahami adat kebiasaan daerah yang menjadi tujuan hidup. Karena seperti pepatah bilang, dimana langit dijunjung disana bumi dipijak. Tetap berusaha dan terus berdoa kepada Tuhan YME agar diberikan jalan yang terbaik.

IBD BAB IX


MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Setiap hal kita lakukan, pasti akan menyebabkan suatu akibat. Dan dari hal tersebut, akibat yang dihasilkan dapat dikatakan sebagai tanggung jawab. Jadi, tanggung jawab adalah kesadaran dari hasil perbuatan yang telah dilakukan. Setiap manusia sudah pasti mempunyai tanggung jawab atas dirinya sendiri, bahkan terhadap orang lain.

Macam-macam tanggung jawab :
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri,
disini manusia bertanggung jawab atas takdirnya sendiri. Segala usaha yang telah ia lakukan adalah murni tanggung jawabnya.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga,
manusia tidak terlepas utang jasanya terhadap keluarga yang telah membesarkannya. Dan sebagai tanggung jawab dan balasan atas budi baik orang tua, sudah sewajarnya bila seorang anak berbakti terhadap kedua orang tuanya. Dengan membalas kebaikan, merawat dan memberikan perhatian, kasih sayang yang sudah pasti tidak dapat dibalas dengan apapun.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar,
seseorang tidak akan lepas dari lingkungan luar, dalam hal ini masyarakat sekitar. Sebagai manusia yang hidup dalam masyarakat, sudah menjadi warga yang bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan lingkungan sekitarnya.
4. Tanggung jawab terhadap bangsa/ negara,
sebagai warga negara yang baik, sudah sewajarnya kita mematuhi peraturan yang berlaku, membayar pajak dan turut serta dalam pembangunan negara tercinta ini.
5. Dan yang terakhir adalah tanggung jawab manusia terhadap Tuhan YME,
dimana sebagai umatnya, kita wajib menjalankan ajaran/ perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya. Segala perbuatan yang kita lakukan pasti kelak akan dimintai pertanggung jawabannya.

Berbicara mengenai tanggung jawab, pasti akan berhubungan dengan yang namanya pengabdian dan pengorbanan. Contoh sebagai mahluk ciptaan Tuhan, kita harus mengabdi kepada-Nya menjalankan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Untuk hal tersebut beberapa diantaranya membutuhkan pengorbanan, ketika tiba waktu untuk bersembahyang kepada-Nya, kita mengorbankan sedikit waktu untuk-Nya. Pengabdian dapat disimpulkan lebih ke arah perbuatan, sedangkan pengorbanan tentang suatu hal yang dikorbankan, baik materi, waktu dsb. Jadi, manusia yang penuh kesadaran akan semua tanggung jawab yang ia pikul pasti akan menemukan kebaikan.


IBD BAB VIII


MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Pandangan hidup dapat diartikan sebagai arah, tujuan, cara pandang terhadap sesuatu yang menyangkut tentang hidup. Dapat diibaratkan sebagai kompas, yang digunakan sebagai petunjuk arah.
Sebagai tujuan, tentunya kita harus mempunyai prinsip-prinsip maupun batasan-batasannya.
Pandangan hidup ada 2, yaitu:
-Pandangan hidup yang mutlak akan kebenarannya, bisa didapat dari ajaran agama.
-Pandangan hidup yang masih berhubungan dengan kebenaran, seperti kebudayaan, norma yang berlaku di masyarakat yang berasal dari lingkungan asalnya.
-Pandangan tentang masa depan dapat dikatakan sebagai cita-cita, dan biasanya berasal dari hati. Cara pandang seseorang yang baik, meliputi kebaikan akan dirinya sendiri, orang sekitar (keluarga), maupun orang banyak. Kebaikan yang berasal dari hati, tentunya bukan sekadar kebaikan akan dirinya sendiri. Namun, kebaikan akan orang banyak dan itu yang dinamakan sebagai kebajikan.
-Seseorang bisa mempertahankan cita-citanya dengan teguh. Sebagai contoh, para pahlawan yang bercita-cita akan kehidupan yang lebih baik. Mereka berjuang secara materi, fisik bahkan jiwanya. Perjuangan mereka bukan hanya untuk kepentingannya saja, tetapi untuk kepentingan semua orang, agar terbebas dari penjajahan. Dan atas keyakinan yang kuat, maupun kepercayaan yang teguh, segala bentuk pengorbanan, bahkan rela mengorbankan jiwanya hanya untuk mempertahankan cita-citanya. Hingga akhirnya kemerdekaan tiba, dan jasa mereka pun tidak akan mudah untuk dilupakan.

Langkah pandangan hidup yang baik ada 8, yaitu :
1.Pengertian benar
2.Pikiran benar
3.Ucapan benar
4.Perbuatan benar
5.Bermata-pencaharian benar
6.Daya-upaya benar
7.Perhatian benar
8.Konsentrasi benar


Sebagai manusia biasa, kita tidak terlepas dari yang namanya godaan. Maka dari itu, kita perlu mempunyai pengertian akan pandangan hidup yang benar. Sebagai pegangan, agama lah yang harus kita punya. Selain agama, kita dapat mendapatkan pandangan hidup yang baik dari orang-orang sekitar kita (keluarga), nasehat-nasehat dari orang tua. Bahkan perhatian dan masukan dari orang yang kita kasihi. Semoga kita dapat mendapatkan pandangan hidup yang baik, agar kehidupan kita lebih baik lagi.

IBD BAB VII

MANUSIA DAN KEADILAN

Keadilan berasal dari kata adil, yang artinya sama. Persamaan tersebut bisa dikatakan minimal terdiri dari 2 sumber, sebagai contoh : ketika satu orang mendapatkan 70% bagian, sedangkan yang lain hanya mendapatkan 30% dalam hal ini dapat dikatakan tidak adil. Adil itu, ketika seseorang menerima sama rata, jika 2 orang mendapatkan bagian, sudah sepantasnya mereka mendapatkan masing-masing sebanyak 50%.  Jadi, keadilan adalah sama secara menyeluruh, sama timbang, sama rasa, sama rata, sama isi. Namun di sisi lain, dapat dikatakan adil ketika seseorang sudah mendapatkan yang selayaknya, sebagai contoh ketika seseorang bertugas sebagai pegawai, dia menerima gaji yang sedang, sedangkan atasannya mendapatkan gaji  yang lebih besar. Dalam hal ini, keadilan dilihat bukan dari persamaan gaji, tetapi dari besar kecilnya tanggung jawab yang dipikul.

Keadilan sosial adalah persamaan yang diterima oleh masyarakat di dalam kehidupan sosial. Keadilan sosial pada umumnya menyangkut tentang persamaan hak di bidang hukum, dimana setiap anggotanya memiliki kedudukan yang sama. Juga, persamaan di berbagai bidang, seperti politik, sosial, hukum, budaya, ekonomi, pengetahuan.

Dari beberapa contoh di atas, keadilan dapat dikelompokan menjadi 2 bagian :
1.Keadilan yang sama rata, sama isi, sama timbang, sama bagian. Dalam hal ini semua mempunyai kedudukan yang sama, contoh : di bidang hukum.

2.Keadilan yang sesuai fungsinya, contohnya : seorang pegawai menerima gaji yang sedang, sedangkan atasannya menerima gaji yang lebih besar, dalam hal ini keadilan berdasarkan fungsinya, yaitu tanggung jawab yang dibebankan/ dipikulnya.

Kejujuran adalah tentang sebuah perkataan yang sesuai dengan sikap, perilaku ataupun kenyataan yang ada dan biasanya berasal dari hati. Seseorang yang jujur, senantiasa dalam hidupnya mendapatkan kedamaian. Karena kejujuran dapat menimbulkan ketentraman, perdamaian, sudah selayaknya kita sebagai manusia dapat berkata dan berbuat jujur.

Seseorang yang tidak dapat bertindak jujur maupun berbicara jujur, dapat dikatakan bersikap curang. Kecurangan bisa terjadi dimana saja, bahkan seorang anak kecil pun bisa melakukan kecurangan, walaupun sikapnya belum bisa dipertanggung jawabkan. Contohnya ketika seorang ibu melarang anaknya untuk membeli permen dengan alasan menjaga kesehatannya supaya tidak batuk, namun sang anak membeli permen tersebut, memakannya secara diam-diam dan berbicara kepada ibunya tidak memakan permen. Ketika esok harinya, si anak mengalami batuk-batuk, dan ketika si ibu melihatnya, barulah sang anak mengakui bahwa dia membeli permen dan memakannya, sang ibu tidak memarahinya, dan hanya menasehati, membimbing anaknya, merawatnya dengan memberikan obat batuk. Dalam hal ini, si ibu bertindak benar, dengan memberikan larangan yang dapat merugikan anaknya, dan dengan kasih sayangnya merawat buah hatinya. Setiap tindakan yang tidak jujur, pasti akan dapat menyebabkan kerugian. Seorang ibu bertanggung jawab atas anak yang masih diasuhnya dan dalam pengawasannya. Ketika anaknya melakukan kesalahan, sang ibu memberikan nasehat, bimbingan. Dan sebagai balasannya ketika sang anak mendapatkan perhatian dari ibunya, senyum tawa dari si anak merupakan kebahagiaan bagi ibunya.

IBD BAB VI

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita, berarti tentang hal/beban yang harus ditanggung. Dalam  arti luas, derita dapat diartikan sebagai rasa sakit, secara fisik maupun batin (rohani). Sebagai contoh, seorang yang merasa bersalah dalam waktu yang lama, bisa dikatakan sedang mengalami siksaan batin yang luar biasa. Dan ketika hal tersebut tidak dapat ditahan lagi, dapat menimbulkan kekalutan mental, dimana seseorang sudah tidak dapat lagi mengendalikan dirinya. Seseorang menderita separah itu, harus bisa berjuang untuk melawan batinnya. Terkadang, perjuangan itu tidak semudah yang diperkirakan, bahkan butuh waktu untuk bisa melewati penderitaan tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, media masa berkembang dengan pesat dan berperan menyampaikan informasi. Seseorang yang menerima informasi positif dapat terhindar dari penderitaan, sedangkan sebaliknya jika informasi yang diterimanya negatif.

Beberapa seniman mempunyai rasa yang peka terhadap kehidupan bangsa, mereka dapat mengapresiasikannya dalam bentuk karya, bahkan beberapa di antara karya bercerita tentang penderitaan masyarakat bangsa ini.

Penderitaan dapat disebabkan dari:
Tentang rasa ketidakpuasan (tidak dapat mensyukuri), kemudian suatu hal yang harus ditanggung (baik kesalahan sendiri maupun bersama) dll.

Pengaruh penderitaan ada 2, yaitu :
·Secara positif
·Secara negatif


Seseorang yang menanggapi penderitaan secara negatif, dapat dipastikan dalam hidupnya tidak dapat mensyukuri suatu hal yang telah diberikan, maupun menyadari kesalahannya, jika terjadi terus menerus penderitaan tidak cepat berakhir. Dan jika ditanggapi dengan cara yang berbeda, dimana seseorang dapat berpikir dengan positif, bijaksana, dapat mensyukuri yang ada, atau menyadari kesalahannya dapat dipastikan dalam hidupnya pasti akan banyak perbaikan dan terbebas dari penderitaan. Jadi, berpikir positiflah dan terus berjalan sesuai dengan petunjuk-Nya. Semoga kita terbebas dari penderitaan, semoga semua mahluk hidup berbahagia.

IBD BAB V

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Keindahan berasal dari kata indah, dapat diartikan dengan sesuatu yang menarik perhatian untuk dilihat. Keindahan pada umumnya merupakan tentang bagaimana seseorang memandang suatu objek (hal yang unik, bagus, indah, seni dll). Jadi, keindahan itu berhubungan dengan objek penglihatan (mata), maka dapat disimpulkan sesuatu yang indah berasal dari mata.

Keindahan dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Keindahan yang berasal dari alam (hasil karya Tuhan YME)
2. Keindahan hasil buatan manusia

Keindahan yang berasal dari alam, suatu karya Tuhan yang memang benar adanya. Sedangkan keindahan hasil buatan manusia, adalah hasil karya Tuhan yang kemudian dituangkan dalam bentuk karya seni yang indah. Misalnya tentang lukisan pemandangan, patung dsb. Dalam membuat karya seni (seniman), merupakan hasil renungan tentang keindahan yang diciptakan oleh Tuhan.

Terkadang hasil karya seni yang mengandung nilai indah itu, merupakan tentang keserasian suatu objek (hasilnya), seperti biru laut yang menyatu dengan sang langit.